
Ia datang bukan pada waktunya.
ketika aku menyimpan segudang gundah,
setumpuk kayu penyulut dendam.
Ia datang bukan pada waktunya,
ketika aku menggenggam sumpah,
serapah yang membuatku resah.
aku biarkan dia lintasi belukar yang aku arahkan,
hingga telapaknya tercabik-cabik,
aku biarkan dia taburkan garam pada luka,
hingga aku tak berdaya.
maaf,
aku terlalu naif,
semua tampak terang ketika Auroraku padam.
dan aku ingin menghilang,
berlari mencarinya.
maaf,
aku terlalu egois,
tak ada yang lebih nyata.
takada guna jiwa jika Ia telah binasa.
percayakah enggkau air mataku tertiti melepas kepergiannya?!
ketika aku menyimpan segudang gundah,
setumpuk kayu penyulut dendam.
Ia datang bukan pada waktunya,
ketika aku menggenggam sumpah,
serapah yang membuatku resah.
aku biarkan dia lintasi belukar yang aku arahkan,
hingga telapaknya tercabik-cabik,
aku biarkan dia taburkan garam pada luka,
hingga aku tak berdaya.
maaf,
aku terlalu naif,
semua tampak terang ketika Auroraku padam.
dan aku ingin menghilang,
berlari mencarinya.
maaf,
aku terlalu egois,
tak ada yang lebih nyata.
takada guna jiwa jika Ia telah binasa.
percayakah enggkau air mataku tertiti melepas kepergiannya?!
2 komentar:
dan maaf aku cuma pesan...
ikut kontes gi, lihat di blog gue bannernya..
hadiah notebook
lam kenal ya... ai dos do marga hita pakpahan.. ate lae.. mampir di blogku
Dang pola satongkin ate...
http://joelouisrockindonesiaku.blogspot.com
Posting Komentar