Terus,
Lucuti saja terus!
Paksa aku berjalan telanjang dan semua mata menatapku miris,
Tak ada lagi tawa mengusikku, aku sudah terbiasa.
Aku sudah terbiasa lewati jalan ini tanpa alas kaki,
Tapi tidak seperti ini,
Mungkin kau senang melihat mereka tertawai aku,
Aku hanya hiburan bagimu,
Boneka atau secarik karikatur.
Tak apa jika itu bisa sandingkanku denganmu.
Aku akan terbiasa.
Kau tertawa,
Melihat mereka tertawa.
Kau tertawa,
Melihat mereka menatap sinis, iba.
Aku serahkan setangkup cinta,
Kau tertawa,
Bahkan lebih keras.
Terbahak-bahak.
1 komentar:
puisinya bagus. Kdg setiap kita memang harus menjadi boneka. Suka atau tak suka. Sejak kecil, tanpa disadari kita telah menjadi BOneka bukan?
Posting Komentar