berjalan tanpa alas kaki
keluar dinihari dan kembali hampir pagi
menghitung jejak yang ditinggalkan gerimis senja tadi.
domba-domba tertawa,
seperti melihat badut yang sedang dilecehkan.
menghibur dengan ironi yang nyaris nyata.
semua tersenyum,
menangis atau meringis tak pernah tersadari.
semua tetap tersenyum.
terbahak-bahak.
dia tertawa lepas,
menangis,
meringis.
tanpa air mata hanya sedikit lesung di pipi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar