munafikkah aku,
atau mereka tak punya mata.
bersandar pada dahan yang nyaris mati.
bukan aku ingin melukis mimpiku seniri,
bukan pula aku ingin merendam mereka di telaga beku,
walau mereka sudah terlalu membatu,
aku ingin semua terbingkis indah.
adakah yang harus aku lakukan?
adakah?
bila mereka hanya bisa tertawa dan mencibir.
ingin kusodorkan sebongkah kepalan pada mereka.
agar mereka tersadar, ini bukan panggung parodi ironi.
sedih ini sangat nyata.
keparat!!!
Ini Keluarga Setan dan Iblis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar